1. Pengertian
Pengangguran adalah seseorang yang masih termasuk angkatan kerja (15 sampai 64 tahun) yang sedang mencari pekerjaan namun tak kunjung mendapatkan pekerjaannya, sedangkan orang yang tidak butuh dengan pekerjaan contohnya adalah ibu rumah tangga, pelajar smp, sma dan atau mahasiswa. Di Indonesia sendiri pengangguran di perkirakan masih akan berada di kisaran 10 persen. Target pertumbuhan ekonomi yang berkisar sebesar 5,5 persen akan dinilai tidak cukup untuk menyerap tenaga kerja produktif. Hal itu terjadi di larenkan kurangnya lapangan kerja yang di sediakan oleh pemerintah.
Rumus penghitungan tingkat pengangguran pada suatu wilayah bias di dapat dari presentase membagi jumlah pengangguran dengan jumlah angkatan kerja. Yaitu tingkat pengangguran = jumlah yang menganggur : jumlah angkatan kerja x 100%
2. Jenis-jenis pengangguran
o Pengangguran friksional / frictional unemployment
Penganggurang friksional adalah pengangguran yang sifatnya sementara yang di sebabkan adanya kendala waktu, informasi dan kondisi geografis antara pelamar kerja dengan pembuka lamaran pekerjaan. Bias saja terjadi karena penganggur yang mencari lapangan pekerjaan tersebut tidak mampu memenuhi persyaratan yang di tentukann oleh pembuka lapangan kerja. Jadi singkatnya ialah pengangguran ini belum menemukan waktu yang tepat, pekerjaan yang tepat, dan perusahaan yang tepat untuk bekerja. Semakin maju suatu perekonomian daerahnya makan akan meningkatkan kebutuhan akan sumber daya manusianya. Pengangguran ini bukan merupakan masalah serius seperti pengangguran siklis atau structural. Namun jika pengangguran friksional ini banyak berada di suatu Negara maka efeknya tidak hanya mempengaruhi perekonomian masyarakat, tetapi produktivitas perusahaan karena kurangnya tenaga kerja. Dan yang pada akhirnya nanti akan berdampak juga pada pertumbuhan ekonomi nasional
o Pengangguran structural / structural unemployment
Pengangguran struktural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.
Sebagai contoh, struktur ekonomi Indonesia pada awalnya adalah cendrung ekonomi agraris yang menekankan pada sector pertanian. Dewasa ini, secara perlahan-lahan Indonesia berubah menjadi Negara industry. Hal ini akan berpengaruh terhadap tingkat pengangguran. Tenaga kerja yang ada dan siap berkerja sudah terpola untuk berkerja dibidang pertanian, sedangkan kesempatan kerja yang tersedia bukanlah dibidang pertanian melainkan dibidang industri. Dengan demikian, tenaga kerja tersebut tidak akan mendapatkan perkerjaan dan mereka tidak bisa berkerja dibidang industri . pengangguran yang demikian yang disebut dengan pengangguran struktural.
Pengangguran struktural bisa diakibatkan oleh dua kemungkinan , yaitu
- Akibat Kurangnya Permintaan
- Akibat Kemajuan dan Penggunaan Teknologi
o pengangguran konjungtural atau pengangguran siklikal
Pengangguran konjungtural adalah pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan gelombang (naik turunnya) kehidupan perekonomian. Pada saat perekonomian mengalami masa resensi (kemunduran) dan masa depresi (kehancuran), perusahaan-perusahaan banyak yang mengalami kerugian. Jika perusahaan dalam keadaan merugi, sebagian tenaga kerjayang diperkerjakan tidak dapat diberi gaji sehingga perusahaan akan mengambil kebijakan Pemutusan Tenaga Kerja (PHK) terhadap sebagian tenaga kerjanya. Mereka yang di-PHK akan menjadi pengangguran, dan pengangguran ini yang di sebut pengangguran konjungtural.
3. Dampak negative pengangguran
o Kemiskinan adalah akibat utama dari pengangguran. Walau awalnya memiliki banyak uang, orang yang mengaggur dalam waktu lama akan menjadi miskin secara perlahan
o Dari kemiskinan tersebut, akan timbul masalah lain seperti tindak criminal yang semakin banyak, meningkatkan jumlah pengemis atau gelandangan.
o Secara individu, tentu orang yang mengaggur akan stress dan depresi. Tak hanya karena bias memenuhi kebutuhan hidup, ia bias saja akan di kucilkan oleh masyarakat. Dan karena semua itu bias saja penganggur tersebut menyelesaikannya dengan berbuat anarkis seperti menjadi preman yang sangat merugikan orang banyak, atau bunuh diri.
4. Cara mengatasi pengangguran
Untuk menghindari dampak negative di atas tadi, di perlukan beberapa cara untuk mengatasi pengangguran.
o Mengadakan pendidikan gratis bagi yang kurang mampu. Salah satu penyebab dari pengangguran ialah rendahnya tingkat pendidikan seseorang, sehingga ia tidak memiliki pengetahuan yang cukup dan susah untuk mendapatkan pekerjaan. Di Indonesia sendiri contohnya banyak pengangguran yang kebanyakan karena tingkat pengetahuan yang sangat minim akibat dari tingkat pendidikannya.
o Pemerintah sebaiknya menyediakan lapangan pekerjaan yang lebih banyak sehingga dapat membantu mengurangi tingkat pengangguran yang meningkat tiap tahunnya. Tetapi tidak hanya pemerintah, semua masyarakat pun tentunya yang berada atau kaya di himbau untuk memberikan lapangan pekerjaan kepada masyaraka lain di bawahnya. Di Indonesia masyarakat yang tingkat perekonomiannya di atas kebanyakan lupa dengan masyarakat lain yang di bawah.
o Pemerintah di harapkan mendirikan bantuan kredit atau langsung kerja sama dengan bank-bank tertentu untuk memberikan kredit pada masyarakat yang kurang mampu. Kredit tersebut di harapkan dapat membatu mereka untuk mendirikan suatu usaha, misalkan UKM atau sejenisnya.
o Mendirikan tempat-tempat pelatihan keterampilan, misalnya kursus menjahit, pelatihan membuat kerajinan tangan, atau BLK (balai latihan kerja) yang didirikan di daerah-daerah terpencil sebanyak mungkin. Hal ini juga termasuk cara mengatasi pengangguran, sehingga orang yang tidak berpendidikan tinggi pun bias bekerja dengan modal keterampilan yang suudah mereka miliki.
o Sebagai antisipasi, pelajar perlu di berikan pendidikan non formal. Pendidikan non formal bias berupa keterampilan khusus, kemampuan berkomunikasi atau peningkatan EQ, serta diarahkan untuk menjadi lulusan sekolah yang mampu menciptakan suatu lapangan pekerjaan. Bukan semata-mata sebagai lulusan sekolah yang hanya bias melamar pekerjaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar